Mas Tamvan on Facebook!

Pesona Bukit Mbanyon, Trenggalek. Surga di Atas Awan

Trenggalek - Minggu ini ada long weekend. Ayo main ke Trenggalek, di sana ada Bukit Banyon dengan pemandangan seperti Negeri di Atas Awan.

Kabupaten Trenggalek memiliki daya tarik wisata yang lengkap, mulai dari pantai, gua hingga alam pegunungan. Salah spot yang layak untuk dikunjungi adalah Bukit Banyon, di perbatasan Desa Widoro dan Karanganyar, Kecamatan Gandusari.

Di kawasan perbukitan Banyon, wisatawan dapat menikmati empat keindahan alam sekaligus dalam waktu yang berbeda-beda. Dari matahari terbit, negeri atas awan, matahari tenggalam dan negeri bintang bisa dinikmati semua.

"Untuk sunrise muncul sekitar pukul 05.30 WIB, sedangkan negeri atas awan bisa dinikmati mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB," kata salah satu warga, Marzuki, Minggu (4/12/2016).
Baca SELENGKAPNYA

Misteri Alas Purwo

Alas Purwo adalah salah satu tempat yang terdapat pintu masuk ke dimensi ghaib. Nama sebenarnya adalah Purwa Kala, hanya sampai sekarang masyarakat menyebutnya Alas Purwo saja. Jaman dahulu pintu gerbang dimensi ghaib tersebut pernah dibuka, dikarenakan pada waktu itu tanah Jawa masih gung lewang lewung, banyak sekali manusia datang ke Alas Purwo menemui ajalnya, istilahnya jalmo moro jalmo mati. Mengapa bisa begitu ? karena pada waktu itu pintu dimensi ghaib terbuka yang menyebabkan para mahluk ghaib menebarkjan aura hitam yang membuat manusia lupa diri.
Baca Selengkapnya KLIK
 Dan alas purwo juga merupakan Istana bagi semua makhluk halus/ kerajaan makhluk halus.
Dan ini adalah salah satu yang populer dikala itu yaitu "Wagini Si Anak Genderuwo" dari Alas Purwo. Berikut Videonya KLIK
Begitu banayk cerita misteri tentang Alas Purwo dan tidak akan cukup jika saya tulis semua disini. Sekian postingan singkat dari saya. Thx...

Jawa Kuno, Peradaban Yang Disembunyikan Oleh Dunia Barat

Dalam sejarah Dunia hanya di sebutkan ada tiga peradaban besar yaitu, Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan China Kuno. Sejarah dunia begitu munafik hingga mereka menyembunyikan bahkan sengaja menghapuskan JAWA KUNO dari peradaban dunia. Jawa Kuno begitu kaya, mulai dari segi budaya, bahasa, musik, filsafat, dan segala hal. Bahkan Jawa Kuno pun lebih tua dari peradaban Nabi Ibrahim. berikut beberapa peninggalan Jawa Kuno DISINI
Dan berikut video tentang Jawa Kuno dari Cak Nun KLIK
Sekian terima kasih.

Sang Pembawa Cinta Kasih

Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953; umur 64 tahun) adalah seorang tokoh intelektual berkebangsaan Indonesia yang mengusung napas Islami. Menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto, Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintakan nasihatnya yang kemudian kalimatnya diadopsi oleh Soeharto berbunyi "Ora dadi presiden ora patheken". Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya. SELENGKAPNYA 
Beliau sama sekali tidak mau di panggil Kyai bahkan sangat rendah hati saat ditanya tentang riwayat hidupnya. Saya sering lihat ceramah beliau di YouTube dan itu sangat lama. Tiap malam beliau biasanya ceramah 3-4 jam dan itu berlangsung setiap hari. Dan yang hadir pun bukan hanya kalangan tua, tapi anakmuda pun antusias sekali dengan beliau. Bukan hanya orang muslim saja, saudara lintas agama pun juga banyak mengikuti dan hadir di ceramah beliau.
Menurut saya beliau bukan hanya sebagai idola, tapi juga sebagai guru dalam kehidupan.
Ini adalah salah satu video viral beliau pada saat itu KLIK
Sekian postingan saya, mudah mudahan dapat di ambil manfaatnya juga pun sebagai pembelajaran. Thx..

Ternyata ISIS Adalah Buatan Amerika!!!!

Akhir akhir ini sedang ramai tentang kasus kasus bom yang menimpa beberapa daerah di Indonesia, yang paling populer adalah yang terjadi di tiga gereja di Surabaya. Dan usut punya usut, ini merupakan ulah dari salah satu kelompok paling berbahaya di dunia yaitu ISIS. Namun akhir akir ini dugaan pun muncul juga mengenai asal usul ISIS, siapa yang mendanai mereka, dan siapa yang menciptakan organisasi tersebut. Dan dugaan dunia Islam tertuju pada Poros besar dunia yaitu Amerika dan Israel. Simak kelanjutannya. Disini
Bahkan mantan calon Presiden AS yaitu Hillary Clinton pernah mengakui dan bahkan beberapa kali keceplosan dalam pidatonya. Dia menyatakan bahwa AS lah yang mendanai ISIS dan AL-QAEDA  Selengkapnya di video BERIKUT
Menurut saya Islam tidak selamanya Arab dan Arab juga belum tentu Islam. Karena Arab Saudi pun sekarang juga sudah bergabung dengan tiga poros besar dunia yaitu (ISRAEL, AS, dan ARAB SAUDI) . Sekian postingan kali ini, mudah mudahan pembaca senantias bijak dalam bertindak dan jangan menelan mentah mentah postingan ini. Thx..

Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman


Matematikawan dan pendakwah Islam KH Fahmi Basya menantang siapapun untuk membuktikan Candi Borobudur dibangun pada abad 8 oleh Wangsa Syailendra.
Tantangan ini disampaikan Fahmi Basya secara terbuka pada seminar/dialog di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM, Sabtu (18/11/2017).
"Silakan, coba mana bukti Borobudur dibuat abad delapan oleh Syailendra. Tidak ada bukti otentik/kuat menunjukkan itu," tantang Fahmi di depan event Festival Arkeologi #3 UGM ini.
Sosok yang mengklaim sebagai penemu Matematika Islam ini pula yang dalam beberapa tahun terakhir getol mengusung tesis Candi Borobudur di Magelang adalah peninggalan Nabi Sulaiman.
Dalam buku kecil yang dibagi-bagi di forum ini, Fahmi Basya memaparkan dalil-dalil dan apa yang disebutnya bukti-bukti guna meyakinkan kebenaran tesisnya tentang Borobudur.
"Buku saya ini ditujukan untuk umat Islam. Di sana ditunjukkan bukti-bukti yang menguatkan Borobudur ini memiliki gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam," kata Fahmi Basya.
Ia juga memaparkan ada hal-hal yang tidak mampu dilakukan manusia, yang mengindikasikan hanya Nabi Sulaiman yang memiliki kuasa terkait keberadaan Borobudur.
"Ada satu stupa tertinggal di Keraton Boko, dan ada satu tempat di Borobudur yang kosong tak ada stupanya," lanjut Fahmi menjelaskan argumen Borobudur dipindahkan dari Boko dengan kekuatan super dan ada bantuan jin.
Selebihnya Fahmi Basya menjelaskan argumentasinya dengan klaim perhitungan matematis kaitan dengan unsur-unsur Islam.
Ada yang disebutnya Piramida 19 dan 23. Piramida 19 karena dasar candi disusun dari 19x19 balok Matematik. Jika ditambah dua lantai di bawahnya,  maka terjadilah Piramida 23.

Untuk selanjutnya silakan klik DISINI





Atlantis di Tanah Jawa


Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya.. Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visitors. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI. Plato pernah menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ?
“Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.
Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.
Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon. Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.
Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.
Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani.
Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa. Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) . Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut. Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi. Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis.
Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang.
Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa.
Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan. Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain. Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama. Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas. Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene. Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika. Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara. Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka. Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut. Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution. Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia. Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain. Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’. Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas. Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita. Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ? Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini. Demikian kutipan dari Catatan Bang Ferdy Dailami Firdaus tentang Teori Santos secara ringkas. Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website Profesor Arysio Nunes Dos Santos – Atlantis The Lost Continent Finally Found https://www.atlan.org/ (badruttamamgaffas.blogspot.com)

Pesona Bukit Mbanyon, Trenggalek. Surga di Atas Awan

Trenggalek - Minggu ini ada long weekend. Ayo main ke Trenggalek, di sana ada Bukit Banyon dengan pemandangan seperti Negeri di Atas Awan...